Sunday, March 30, 2014

Bicara Wardah (part 3)


pintu dikuak . kelihatan Qasimah di muka pintu . 

"awak, saya nak ke bandar" sambil tangan dihulur untuk bersalaman . 

"ke bandar? dengan siapa?" balas annisa' yang masih terpinga pinga . 

"dengan .. adelahhh . hehehe" 

jawapan yang menimbulkan 1001 persoalan . annisa' berkerut. 

"hish main-main pulak"

"haha . dengan aufa dan adwa" 

"ouh okay . jalan jalan ea"

"ha ah"

"mohon beli subway crab and seafood okay?"

"In Sha Allah. bye"

pintu ditutup dan annisa' terdiam . aufa dan adwa . bermain main nama itu di fikirannya . entah ape yang difikirkan, die juga tak pasti . 

dan tanpa diduga , mengalir mutiara mutiara jernih di pipinya . semakin laju dan laju . semakin ingin berhenti semakin laju ia mengalir . dipujuk rasa hati .

"sudahlah . itu semua kenangan"

annisa' sedar yang kini die rindu kenangan itu . kenangan yang hanya tinggal sebuah kenangan . memori demi memori hadir berlegar di kepalanya . memori indah yang dicipta bersama .

namun yang indah tak selamnya indah . 

annisa' menangis lagi . Allah uji ukhwah ini untuk lihat jauh mane annisa' mengendalikannya . namun annisa' gagal . gagal di medan persahabatan . 

annisa' bangun dari mejanya dan ke almari. dikeluarkan diari comel kepunyaannya . dicatatkan sesuatu .



Semua orang pasti memerlukan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya

Mengenalimu adalah 1 kesyukuran, bergurau denganmu adalah 1 kebahagiaan, menyakiti hatimu akan kuelakkan, dan 1 permintaan dariku semoga persahabatan kita abadi hingga mati memisahkan kita.


Annisa' hilang dalam tangisannya.


No comments:

Post a Comment

tinggalkan kata walau sebaris ayat . moga moga ia bermanfaat untuk semua . terima kasih :)